Pengalaman yang tak mungkin aku lupakan sepanjang hidupku, yakni bisa mengelilingi pantai Yogyakarta mulai dari pantai ujung timur Yogyakarta (Pantai Sadeng) sampe Pantai Parangtritis. Namun sebelum aku cerita tentang pantai-pantai yang telah aku susuri tak ada salahnya kalau aku cerita sebelum sampe pantai paling timur DIY itu. Ya perjalanan aku mulai dari bangun tidur dari tempat kawanku yang bernama Kiki Pea, dia seorang temanku yang rock n roll abis deh dan dia juga seorang jurnalis salah satu media lokal di yogyes. Aku bangun pagi dan bersiap untuk cabut dari kost dia sekalian dia bonceng aku karna dia mau langsung ke tempat kerja. Setelah kita siap-siap untuk cabut tak ada salahnya aku dan teman untuk mengisi perut yang sudah lapar. Nah aku di destinasikan di sebuah warung di pingir jalan yang menyediakan menu utama Lotek, warung makan ini berada di jalan Tukangan Yogyakarta dan tak jauh dari penginapan-penginapan murah di Yogyakarta yang berada di jalan Gayam, dan Tak jauh dari Malioboro dan Stasiun Lempuyangan. Dengan harga Rp 6.000 plus es teh segelas sudah bisa mengenyangkan perutku.
makanan seharga Rp 6.000 plus es teh. |
Seusai sarapan aku nganter teman aku ke tempat kerjanya yang jaraknya tak sebegitu jauh, akupun tancap gas. Sampailah aku di depan tempat kerjanya dan akupun langsung aja menuju tempat yang ingin aku kunjungi pertama kali yakni ke Air Terjun Sri Gethuk yang berada di Desa Bleberan, Kec. Playen Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta. Ini perjalanan di awali dengan menyusuri jalan-jalan kota Yogyakarta yang waktu itu cuacanya sangat mendukung dan cerah membuat perjalanan menjadi menyenangngkan meskipun tidak ada teman yang bareng sama aku waktu itu. Sampailah di jalan Wonosari, dimana jalan ini yang akan membawaku ke tempat Air terjun Sri Gethuk yang saat ini menjadi buming di kalangan para pecinta traveling atau Backpacker. Namun ketika sesampai pertigaan Gading akupun melihat pelang (tuliasan penunjuk arar kalau ada di pertigaan) yang bertuliskan kalau kita lurus sampe Wonosari kalau ke kanan kita akan sampe Wisata Alam Air Terjun Sri Gethuk dan Goa Rancang Kencono, dan akupun langsung aja ambil kearah kanan yang menjadi tempat tujuan pertamaku.
niak perahu dengan tarif Rp 5.000 dan kita di ajak sampe menuju air terjun. |
Setelah berjalan kuran lebih 10km dari pertigaan gading sampelah di pintu masuk menuju air terjun yang di kelola oleh masyarakat sekitar, Namun jalan untuk menuju tempat wisata air terjun itu tak semulus yang ada di pikiranku, karna jalanya menuju tempat air terjun itu bervariasi dan smuanya ada mulai dari jalan raya yang halus sampe bebatuan yang tak teratur. Selain itu akses untuk menuju tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk sangat kurang memadai mulai dari jalan yang tak begitu bagus sampe alat transportasi umum untuk menuju tempat wisata air terjun tak ada (sepengetahuan saya). Andai saja pemerintah mengerti dan menyadari bahwa pendapatan terbanyak sebuah kota itu tak lain dari factor pariwisata selain dari factor pajak daerah. Sudahlah akhirnya sampe juga di tempat yang aku ingin kunjungi sejak lama itu, motorpun berhenti sejenak di tempat loket pintu masuk untuk membeli tiket masu. Dengan harga tiket masuk yang cuma Rp 2.000/ orang dan biaya parkir motor sebesar Rp.1.000 sampelah aku di salah satu obyek wisata air terjun yang ada di Yogyakarta ini. Eits… tapi setelah aku turun dari motor dari tempat parker ternyata air terjunya belum kelihatan dan akupun harus turun ke bawah untuk menaiki perahu untuk menuju air terjun itu, saat menaiki perahu itu kita akan di kenakan biaya seberar Rp 5.000 per orang. Dari atas perahu kita di suguhi tebing-tebing yang tinggi tepat di sebelah kiri dan kanan kita sungguh memukau. Dalam bayangan serasa lagi di luar negeri ketika menaiki perahu yang bertenaga diesel tersebut. Perjalanan dengan mengunakan perahu tersebut kurang dari 10 menit dan sampelah kita di air terjun yang sejak tadi aku ceritakan, dimana air terjun ini memiliki 5 air terjun yang di mana tiap-tiap air yang turun ke bawah mempunyai debit air yang berbeda-beda.
air terjun |
4 air terjun langsung...mantabs coy |
Ketika sampe di tempat air terjun itu sudah sore jadi pengunjungnya lumayan banyak juga sekitar jam 3 sorean aku sampe di air terjun Sri Gethuk. Kenapa di sebut air terjun Sri Gethuk? Dinamai Air Terjun Sri Getuk atau Sri Ketuk karena menurut kepercayaan masyarakat setempat pada masa lalu, sering terdengar suara gamelan, yang diyakini milik raja jin Slempret yang bernama Angga Mendura. Konon, keberadaan air terjun ini merupakan lokasi pasar jin. Di malam-malam tertentu, masyarakat sering mendengar bunyi-bunyian seperti slompret dari arah air terjun itu. Tapi jika suara itu didekati, suara tersebut akan menghilang. Makanya masyarakat menyebutnya Air Terjun Slempret.
menikmati air terjun |
ini mantabs sekali... |
Waktunya menikmati air seusai foto-foto di tempat yang baru pertama kalinya aku kunjungi itu. Berenang di sungai dan menikmati air yang jatuh dari ketinggian sangat mengasikan dan puas ktika sudah jauh-jauh menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan, namun ketika aku sedang keenakan menikmati sejuknya air terjun dan indahnya tebing-tebing yang menghimpit kali Oyo membuat waktu tidak terasa sudah menunjukan pukul 17.25 akupun bersiap-siap untuk naik keperahu menuju tempat parkir sepedah motor, dan melanjutkan perjalanan yang masih panjang dan banyak cerita di setiap tempat yang aku kunjungi tersebut. Ini masih ada kelanjutanya jadi tunggu cerita selanjutnya yakni cerita yang susur pantai paling timur Yogyakarta yakni pantai Sadeng, Songbanyu, Girisubo, Gunung Kidul dimana disini ada para nelayan, bapak-bapak yang membenahin Perahunya, pemancing, sampe tebing-tebingnya yang sangat indah serta Samudera yang Luas.
Bersambung…