Jumat, 07 Oktober 2011

JANGAN RAME-RAME KE SEMPU

Perjalanan ke pulau sempu dengan menikmati malam yang gelap dan suara bising dari roda kereta kelas ekonomi Mataremaja yang menuju stasiun kota lama Malang.Malam itu kereta yang aku naiki datang di solo Jebres sekitar pukul 00.30 wib,kereta ekonomi dengan tiket seharga 37.000 aku menaikinya sampai tempat tujuan yakni kota Malang.Ketika di dalam kereta aku dapet beberapa teman baru dan beda-beda profeinya, mulai dari pemusik,mahasiswa mapala,bahakan para seniman TATTO dan para pekerja di Malang.Iya waktu itu saya dapat kenalan orang baru yang berprofesi sebagai mahasiswa pecinta alam ( MAPALA) dari sebuah Universitas di Purwokerto.mereka ber 3 yakni 1 cowok dan 2 cewek.Akupun bercakap-cakap dengan mereka sampai ketiduran.nah aku Tanya ke dia mau kemana dan dia menjawab mau mendaki ke gunung Semeru.Ya waktu itu dia lagi liburan kuliah, di saat liburan seperti sekarang ini biasanya mahasiswa aktif slalu banyak acara “kayak aku”.hehehe…
 
Dan akupun tidak berkenalan sama dia (MAPALA) saja, ada yang pemusik beraliran Underground juga, mereka mau main musik di Malang sebagai bintang tamu di sebuah acara music underground.mereka ternyata juga pernah ketemu aku ketika dia main di kota Pati,aku juga merasa heran kenapa kok bisa ketemu sama teman lama,iya seperti pepatah mengatakan “Dunia Itu Sempit” itu kata-kata yang sering di pakai orang Indonesia di kala ketemu seorang teman lama yang tidak di sengaja.Nah kamipun ngobrol-ngobrol bareng dengan orang-orang tadi di dalam kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi.waktu itu kereta tak terlalu penuh sehingga kamipun bisa duduk-duduk dimana aja sesuka kita karna banyak bangku yang kosong. Di dalam kereta obrolan kitapun iseng-iseng diabadikan lewat jepretan kamera digital.jepret sana jepret sini,ambil gaya satu…dua,,,tiga,,,jepret……

Obrolan kamipun bertambah lagi tapi dengan orang yang penuh dengan Tattoo (bisa disebut dengan manusia tatto) namun di dalam tattonya ternyata masih ada jiwa baiknya,karna setauku orang bertatto itu sama aja dan tak ada bedanya.Karna tattoo tubuh itu sama halnya seni di dalam diri kita sendiri.terserah mereka yang melihatnya dan mengartikanya, kan mereka yang di tattoo kenapa juga kita harus takut sama mereka.Nah udah kita lanjutin aja artikelku ini tadi hanya selingan perkataan.yang orang bertatto itupun juga sudah pernah ketemu waktu ada acara di Salatiga yakni 3 tahun silam di salah satu event internasional yang bernama Festival Mata Air.event yang biasanya di selengarakan satu tahun sekali itu.Kamipun ngobrol-ngobrol sampe mereka turun di kota Jombang,karna di jombang kata mereka mau ada event tentang tattoo tinggkat nasional.

Setelah kereta kita sampai di kota malang kamipun akhirya berpisah dengan keperlaun kita masing-masing, yang tujuanya mendaki gunung merekapun berangkat menuju tempat yang di tuju, bergitupun yang mau main music merekapun juga sama langsung menuju tempat yang mereka tuju dengan semangat pagi di Kota Malang.akupun bersama temanku langsung menuju tempat yang mau kita tuju yakni pulau sempu.Aku dan temanku menuju terminal Gadang dulu dari stasiun Malang lama akupun naik angkut dengan membayar ongkos 3.000 perorang, setelah nyampe Gadang akupun bergegas cari angkutan yang menuju pasar Turen dengan menggunakan angkutan Mobil elf yang berbiaya 5.000 perorang.Di dalam perjalanan ke Pasar Turen akupun tertidur, dan tak taunya ketika terbangun aku udah sampe di pasar Turen.di pasar Turen inilah yang harus kita sedikit sabar karna kalau kita tak rombongan orang banyak alias sendiri atau ber 2 aja,kita nunggu sampe angkutan penuh dulu.Bayangin aja aku nunggu angkutan itu penuh dulu yakni hampir 3 jam aku di pasar Turen hanya untuk menunggu angkutan itu penuh dengan penumpang.Akupun merasa boring setengah mati, dan untuk mengisi keboringan itu aku berusaha untuk jalan-jalan di sekitar pasar.sarapan di sekitar pasar situ aku sambil ngopi di pagi hari di temani music mp3 lewat hp.

Dan akhirnya angkutan yang menuju Senndang Biru pun penuh dan terisi orang 15 penumpang dengan penuh dan desak-desakan.Tak sesuai kapasitas penumpang yang semestinya.Kata si sopir setiap 2 tahun sekali dia harus turun mesin.Wah jelas saja ketika di perjalanan akupun terkejut dengan jalannya yang menanjak dan berliku-liku.Namun di dalam perjalanan kamipun di sajikan pemandangan bukit-bukit yang sangat keren dan mempesona dengan sawah-sawah di bawah dan bukit-bukit di kejauhan membuat mata kita selalu menikmati perjalanan kita dengan senang meskipun didalam keadaan penuh sesak.Dengan ongkos perjalanan dari pasar turen sebesar 15.000 perorang kitapun di sajikan pemandangn yang tak mengecewakan.Perjalanan itu kita lewati sekitar 2-3 jam perjalanan.Waktu yang lumayan lama itu harus kita nikmati dengan senang dan jangan di buat tegang sebab bisa merusak konsentrasi kita didalam perjalanan.

Setelah melewati perjalanan lumayan lama akhirnya kita sampai juga di sendang biru.Biasanya kita sebelum masuk lokasi sendangbiru kita bayar uang masuk tempat wisata pantai Sendang Biru tersebut sebesar 5000 per orang,dan kitapun turun di depan pos perijinan yang berada di Sendang Biru yakni di pas perhutani yang menjadi tempat untuk perijinan masuk lokasi pulau Sempu.Di pos inilah kita meminta ijin sebelum kita menuju pulau Sempu.biasanya kita akan di tanya-tanya tentang tujuan anda ke pulau Sempu, sebab  pulau Sempu bukan tempat wisata melainkan tempat konservasi alam.Nah di sini kita di tuntut untuk pintar-pintar ngomong ketika di tanya tujuan anda kepulau sempu, ketika waktu ijin kalian atau yang belum pernah kesana bilang aja kalau dari komunitas green traveler atau komunitas lingkungan yang ingin meneliti pulau Sempu untuk bahan di kampus atau di tempat komunitas.di tempat pos ini kita isi kotak wajib ya ngak usah banyak-banyak 10.000 aja angap aja uang ini untuk uang yang terima kasih atas ijin kita ke pulau sempu.agar kita lancar ketika ijin di pos penjagaan pulau sempu.nanti kita akan di data perwakilan untuk mengisi surat perjanjian yang isinya “bisa di baca sendiri ketika kalian nanti ke pulau Sempu”.ijinpun sudah dapat akupun beranjak mencari Perahu yang akan membawa kita ke pulau yang ingin kita tuju.sambil cari-cari perhatikan “usahakan cari perahu yang udah ada orang rombongan naik nanti kita bisa patungan bareng-bareng mereka yang sudah naik,karna kalau kita sendirian atau kurang dari 12 orang di kenakan biaya yang sama yakni 100.000 per perahu,perahunya bisa muat hingga 12 orang.dan jangan lupa minta no HPnya yang punya perahu karna sewaktu-waktu kalau mendadak ingin balik kita bingung lagi kalau mau menyebrang kalau lupa ngak minta no HPnya.hehehe….harus di ingat ya “Nomor HPnya yang Punya PERAHU”.Perjalanan menyebrang tak kurang dari 30 menit saja karna deket jaraknya dari Sendang Biru.di saat kita menyebrang kita bisa ambil gambar mengunakan kamera kalian sendiri-sendiri sebab viewnya lumayan bagus disaat kita menyebrang.
Awal penyebrangan dari Sendang Biru


view laut saat menyebrang

Mulai perjalanan ke Danau anakan



Akhirnya kitapun sampai di pulau yang kita inginkan, perjalanan yang akan kita lalui untuk mencapai segara anakan/danau kayangan di sisi selatan pulau sempu yang hanya bisa kita lalui dengan jalan setapak dengan batu-batu karang yang tajam-tajam di awal-awal perjalanan. yang perlu di ingat kita harus mengunakan alas kaki/sepatu yang berasal dari karet atau sepatu ket/yang mengunakan bahan lentur dan tak mudah sobek ketika kena karang, Karna karangnya di sini lumayan tajam-tajam karangnya kalau kena kaki bisa berdarah kalau kita tidak hati-hati ketika menginjak jalanan tersebut.perjalanan menuju segara anakan sekitar 1-2 jam dari tempat awal kita jalan.Itupun ketika musim kemarau seperti sekarang ini, kalau di musim penghujan kita lebih lama sekitar 3-4 jam karna jalanya licin dan naik turun.karna banyak akar-akar pohon yang melintang di jalan, maka dari itu ketika hujan harus di waspadai jalannya.ketika di perjalanan kita di suguhi suara-suara burung khas pualau tersebut karna lebih dari ratusan spesies jenis burung ada situ.ketika di perjalanan biasanya ada tali rafiah warna merah itu menandakan jalan menuju segara anakan, kalian bisa ikuti tali warna merah itu.Yang perlu diingat jangan sekali-kali membuang sampah sembarangan di sekitar pulau tersebut karna akan merusak ekosistem tempat tersebut, karna tujuan kita ke tempat itu untuk mencari keindahan pulau tersebut, dan bukan membuang sampah di pulau tersebut…OKE…!!!

Segara Anakan

Setelah kita berjalan setengah perjalanan kita bisa dengar ombak yang membentur tebing-tebing menandakan bahwa perjalanan kita akan sampai danau segara anakan, itu tujuan kita.Selang beberapa menit kemudian kita udah bisa melihat danau dari tempat kita jalan di sisi kanan kita bisa lihat danaunya dengan mata telanjang dan kitapun akan terengah oleh keindahan segara anakan yang sangat keren coy…dan pastinya jauh dari hingar binger kemodernnanya sebab pulaunya masih alami banget, selain itu di awal kita nyampe kita bisa lihat langsung air masuk ke dalam danau itu lewat terowongan di saat kita memandang lurus dari tempat kita datang tadi bisa lihat ganasnya ombak samudra Hindia yang dikenal sangat ganas ombaknya itu.perjalananpun kita lanjutkan ketempat kita membuat tenda,lokasinya masih di pingir danau tersebut dan kita jalan tak jauh lagi.

Sesampai kita datang di tempat pembuatan tenda akupun langsung mendirikan tenda tanpa harus istirahat lama-lama.Sambil mendirikan tenda aku di temani sebotol BIR hanya untuk mengisi perut saja di dalam suasana senangnya hati kita di pulau yang tak kalah keren dengan tempat pembuatan film The Beach yang mengambil lokasi di Pulau Phi Phi di negara Thailand. Tendapun jadi dan aku siapkan makanan.padahal kami tak membawa perbekalan makanan, tapi cuma membawa roti tawar dan selai saja.Ya karna aku dan temanku hanya membawa perlengkapan apa adanya.Mohon untuk tidak di tiru perbekalan untuk logistic kita.hehehe…

Sorepun datang aku sendiri naik ke atas atas tebing yang berada di samping tenda, dari situ kita bisa lihat semua tempat-tempat di sekitar dari atas tebing itu.Ketika kita lihat ke arah barat kita bisa melihat pulau-pulau yang mempunyai bukit “hampir mirip kayak di kepulauan Wakatobi” nah itulah gambaran ketika melihat ke sisi barat.Selain itu ketika melihat kebawah masih dalam posisi penglihatan ke barat kita bisa melihat ombak yang menghentak menabrak tebing-tebing di dekitar pulau tersebut.Ketinggian ombaknya bisa mencapai 10 meter lebih, nah itu baru yang sisi barat kawan.Selanjutnya di sisi Timur masih di puncak yang aku naiki tadi, di disisi timur ini kita bisa melihat bukit yang lumayan tinggi dari tempat kita memandang kita tak bisa melihat laut kalau kita memandang di sebelah timur yang ada hanya bukit dengan hutanya.eiitttt…
dari atas tebing sebelah Utara
itu masih jangan salah dulu itukan belum menengok ke bawah mari kita tengok kebawah, nah dari sini kita bisa lihat  ada tenda-tenda yang pada ngecamp di daerah segara anakan.Di sini kita juga bisa lihat danaunya yang membiru sehingga kita bisa lihat karang-karang di bawahnya.sangat mempesona dan ajiiiippp bener deh.Setelah ke timur kita ke sisi yang selatan sebelum yang ke utara.Di sisi selatan tak kalah eloknya dengan yang di barat dan timur.Menengok ke selatan kita bisa melihat bukit yang lebih tinggi dari kita melihat tepatnya di sebelah selatan agak ke barat sedikit (barat daya),di sebelah tenggara kita bisa melihat samudra hindia dengan luas, juga bisa melihat pulau yang ada di tengah laut.Di sisi utara kita akan melihat tebing-tebing dan bukit-bukit yang menjulang ke atas dan di tumbuhi pepohonan yang lebat dan sangat sedap ketika di lihat.Ketika menengok ke bawah kita akan bisa melihat ombak yang menabrak tebing-tebing dan di tambah air yang masuk ke dalam danau dari terowongan yang sangat lebar.Sehingga ketika kita keatas tebing yang aku naiki itu, kita bisa melihat keindahan pulau Sempu dan sekitarnya.diatas aku nikmati karna pada saat itu sudah sore jadi hawanya adem buat nyante di atas mumpung tak ada yang naik di bukit itu. “Yang perlu di waspadai ketika naik tebing ini harus hati-hati karna kemiringan 80 derajat jadi, harus sangat berhati-hati dalam menaiki tebing ini”.

Ombak yang menghantam tebing


Dari atas tebing sebelah Barat daya



Setelah dari tebing itu akupun menuju tempat yang lain yakni di sebelah selatan danau tepatnya di tebing yang langsung bisa memandang luas Samudra Hindia dan ombak ombaknya sampai atas tempat aku berdiri.Di tebing ini yang perlu di perhatikan adalah jalanya ketika mau menuju tempat ini sangat tajam-tajam karangnya di usahakan harus memakai alas kaki, dan jangan sampai masuk kedalam karang yang banyak lubang-lubangnya. Ketika di tempat yang aku berdiri sekarang ini kitapun di sajikan ombak-ombak yang menakjubkan dengan ketinggianya akupun terpukau dan tak sampe kulewatkan ambil gambar / mengabadikanya memakai kamera ponsel yang aku pegang waktu itu. Selain itu kita bisa mincing dari atas tebing ini dengan umpan ikan asin yang kita bisa beli di sendang biru. Tepatnya di TPI (tempat pelelangan ikan) cukup 5000 kita dapat 1 kantong plastik. Di tempat ini merupakan tempat favorit bagi pengunjung selain di danaunya dan bukit yang sebelumnya aku naiki. Sebab kita di manajakan dengan ombak dan samudranya yang luassss…. dimana mata memeandang kita bisa melihat keagungan sang pencipta.
Dari atas tebing menghadap ke selatan samudra lepas

suasana di area danau

Dari sisi barat dekat lubang air masuk ke danau

Sisi selatan dari atas tebing terlihat laut lepas

ombak yang mengantam tebing
Dari atas tebing menengok ke bawah sebelah Barat


Malampun telah tiba akupun mencari kenalan-kenalan baru yang datang dari berbagai Kota, malam itu aku dapat kenalan yang dia datang dari Semarang dan dia mahasiswa dari salah satu Universitas negeri di Semarang. Mereka datang berempat dengan perbekalan yang lengkap karna waktu itu aku di beri makanan dan di ajak makan bareng sebab teman aku yang satunya sudah tidur sejak sore. Jadi aku sendirian jalan mencari kenalan orang baru yang berada di tempat itu. Saat itu suasana langit mendung dan tak Nampak bulan yang semestinya kelihatan. Obrolan kami berlanjut sampe aku pergi untuk cari kenalan-kenalan orang baru. Sebab aku tipe orang yang tak mau diam begitu saja, apalagi di tempat yang baru aku kunjungi pertama kali itu. Sambil jalan-jalan akhirnya aku menuju yang sebelah tenda yang lumayan dekat denganku tapi yang ini dari Jakarta. Mereka habis mendaki gunung Semeru ketika aku Tanya pertama kali dengan nada santai dan rasa kekerabatan akupun bercakap-cakap denganya, mereka juga baru pertama kali ke pulau sempu, obrolan yang kita obrolakn biasa-biasa aja tanya-tanya aktivitas kita masing-masing. Waktu itu mereka sambil bakar-bakar ikan hasil tangkapan para nelayan di sendangbiru.akupun semangat karna ada makanan ikan laut.hehehe…aku berusaha untuk bantuin mereka untuk membakar ikan tersebut. “Memang sebuah kekerabatan / saudara / pertemanan bisa datang dari manapun dan kapanpun entah di laut, di pulau, di dalam angktutan dan lain sebagainyaa”. Akupun sampe lama ngobrol-ngobrol dengan mereka, sampe sesi photo-photo. hehehe….dengan makan bareng-bareng di abadikan dengan lensa kamera yang bisa buat kenangan di pulau Sempu. Selesai makan-makan kelihatnya pada cari tak sedikit pula yang sengaja datang dengan pacar atau pasanganya. Merekapun bersama-sama mencari tempat yang di rasanya enak buat ngobro-ngobrol berdua disana. Nah akhirnya akupun sampai di tempat yang ingin aku kunjungi tersebut, yakni suara gitar yang aku dengarkan dari kejauhan tadi, akupun di panggil untuk suruh gabung dengan api Unggun di tengah lingkaran akupun ikut bareng-bareng nimbrung aku di Tanya-tanya dan aku jawab dengan sopan. Ternyata mereka datang tak jauh dari lokasi kita, yaitu dari kota Malang.
ombak yang keren

Akupun disuguhi air penghangat tubuh dari Malang akupun minum tapi tak banyak karna sebagai salam perkenalan kita, mereka semua cowok yang ingin menghabiskan malam mingguan di pulau. mereka ngajak aku bernyanyi bercanda tawa dengan minuman yang terus di putar sampe abis minuman tersebut. Aku hanya minum sedikit saja karna aku jaga diri aku sendiri. Sambil bakar-bakar ikan, sama seperti yang sebelumnya dengan suara ombak di samping aku duduk, ombak yang berasal dari lubang di sebelah barat danau tersebut yang menghasilkan ombak ketika air masuk kedalam danau tersebut. Malam itu berasa tenang dan tak akan aku lupakan malam itu. selesai aku ngumpul sama arek-arek malang akupun pindah lagi ke yang sebelah barat tapi tak dekat dengan danau. Posisinya pas depan tendaku, kalau yang ini ada cewneknya dan cowoknya. Mereka berasal dari kota malang juga, mereka merupakan mahasiswa baru di salah satu universitas di malang, mereka datang dengan rombongan lebih dari 15 orang. Kelihatanya mereka menikmati malam mingguanya dengan mengunjungi pulau tersebut. Mungkin karna mereka baru tinggal di malang jadi mereka bersama-sama mencari tempat yang enak buat kumpul bareng. akupun berusaha mendekati kelompok tersebut dengan PD aku langsung ikut nimbrung di depan api ungun yang mereka buat. Sebab waktu itu mereka ada yang membawa pancing jadi ada yang mancing di tebing yang sebelah selatan tadi sore yang aku kunjungi. Akupun ngobrol-ngobrol dan Tanya-tanya tentang tujan kedatangan mereka ke pulau ini dan ternyata tujuan mereka hanya untuk mendisi liburan bersama teman-teman baru mereka, karna mereka baru masuk kuliah dan mereka juga berbeda kota dan di pertemukan ketika mereka kuliah di malang. Nah udah sampai larut malam dan akupun langsung bergegas untuk masuk ke tenda menikmati tidur di malam itu dengan memasuki sleeping bag yang udah lama menungguku untuk aku masuki di malam itu. Gerimis pagi yang membangunkan tidurku di saat aku masih ingin menikmati tidurku. Aku bergegas untuk bangun dan menikmati pagi hari di temani air yang jatuh dari atas, yang tak lama kemudian menjadi kecerahan di pagi hari. Karna ujanya cuma sebentar, akupun langsung beranjak ke danau Segara Anakan untuk mandi bersama orang-orang yang datang di tempat itu. Akupun menikmati ombak-ombaknya dan hentakan air yang masuk melalui lubang yang ada di sebelah barat danau tersebut. Meskipun dingin airnya tapi, rasanya segar banget coy…!!! ayo kalian yang ingin ketempat ini usahakan jangan hari sabtu atau minggu karna tempatnya terlalu ramai, Jadi usahakan hari-hari yang lain. Kan tujuan kita ke tempat itukan untuk mencari ketenangan dari rasa pengat yang ada di kota-kota besar, dan jauh dari yang namanya polusi udara.
narsis coy...!!!

Ini ada kejadian yang harus di hindari karna ini bisa fatal, sebab kemaren waktu saya asik-asiknya renang ini aku lihat ada orang yang lagi minta bantuan karna ada yang barusan kehantam ombak yang berada di sebelah utara lubang dimana air laut masuk di danau segara anakan. Mereka terkena ombak, untungnya masih bisa selamat dan bisa di evakuasi. meskipun jalan evakuasinya kurang begitu cepat karna medanya yang harus merenangi danau itu sampai tempat kejadian. Akupun ikut bantu mereka dengan apa yang aku bisa, akupun langsung bantu mereka untuk bisa di bawa ketepi danau dan supaya langsung bisa di evakuasi, kasian banget mereka yang kena musibah, dengan luka yang parah dengan paha kaki terkelupas dan kaki bengkak.ada juga yang jari kakinya terkena karang hingga sobek kulitnya. Yang terkena ombak ganas ada 3 orang, dan mereka adalah orang yang semalam bercanda bareng dan ngumpul-ngumpul bareng denganku. Untung saja mereka tidak sampai terbawa ombak, tapi ada barang bawaanya yang terseret ombak, tapi tidak apa-apa karna nyawa lebih berharga dari pada benda itu. Dan yang satu orang lainya yang terkena ombak lukanya tidak begitu parah dengan dua orang temannya tadi, dia hanya memar-memar di tangan dan kakinya saja, dan ada sedikit goresan-goresan di badanya. Mungkin waktu itu dia dalam posisi nempel di karang yang sangat tajam apabila kita tidak hati-hati.
Sendang Biru dari atas perahu

Sesudah dari kejadian tadi akupun langsung packing dan kemas-kemas sampah yang berserakan di sekitar tendaku. Aku dan temanku memutuskan untuk cabut hari itu juga karna tempatnya terlalu ramai dan tidak sesuai apa yang ada di benak kita sebelum nyampe di pulau sempu yang kita kirai. Sebab aku kira tempat itu sepi dan enak untuk di buat santai dan merenungkan diri. Eee…ngak taunya ramai dan gak bisa tenang di sana karna ada yang datang semakin banyak, kebanyakan dari luar kota Malang. Aku dan temanku akhirnya meninggalkan tempat itu dan berharap suatu saat bisa kembali lagi ketempat yang sangat eksotis dan damai ketika sepi. Di dalam perjalanan kami ketemu banyak orang yang lagi mau menuju tempat yang tadi aku kunjungi yakni danau segara anakan.lebih dari 30 orang lebih kalau aku hitung-hitung yang baru ke pulau sempu itu. Karna hari udah mulai siang akupun agak cepat jalannya takut kesorean. Karna kalau nyampe Sendang Biru di atas jam 3 angkutan sudah ngak ada. Akhirnya aku nyampe juga di tempat penyebrangan itu.aku mulai menghubungi perahu yang aku sewa kemaren.setelah aku hubungi ternyata tidak aktif dan akupun menunggu sampe aktif.lama ngak aktif-aktif akupun menuju tepi pantai pulau sempu menuju tempat penyeberangan.akupun beruntung ada salah satu prahu nelayan yang mau mengangkut aku dan temanku.akupun tak bosa-basi lagi langsung naik ke atas perahu.
selat menuju pulau sempu

Sesampainya di sendangbiru akupun istirahat sejenak untuk makan siang di area wisata Sendang Biru. Waktu itu hari minggu jadi tempat itu rame oleh pengunjung yang datang dari kota Malang dan luar kota Malang. Selesai istirahat akupun cari angkutan yang menuju pasar turen. Setelah dapat angkutan, akupun langsung naik dan lagi-lagi menunggu penuh dulu. Tak sengaja ada yang naik rombongan dari Jakarta, dan ini tidak temannya yang kena musibah melainkan yang dari kampus lain di Jakarta. Mereka juga udah kenal aku karna semalam aku juga ngumpul sama dia gabung dengan teman yang datang dari Jakarta yang terkena musibah itu. Akhirnya kamipun jadi satu dalam angkutan dan di tambah 4 teman yang dari semarang. jadi kitapun bikin rencana untuk perjalanan yang akhirnya kita pakai system rombongan, kita tawar menawar sama si sopir untuk memborong angkutnya. Kita berencana langsung menuju pasar Gadang yang biayanya sebesar Rp 18.000. Alhamdulilah akhirnya si sopir sepakat dengan harga segitu perorang, dengan begitu kita tak usah ke pasar turen dan lebih menghemat biaya. Kamipun meluncur menuju pasar Gadang, di dalam perjalanan akupun tertidur. dan tak taunya sampe pasar gadang, sesampai di Gadang akhirnya kita berpisah dengan rombongan yang dari Semarang dan Jakarta.

Aku dan temanku langsung memutuskan untuk melanjutkan ke Kota Surabaya, sebab paginya kita harus naik kereta yang menuju Randublatung. perjalanan dari Gadang ke terminal Arjosari menaiki angkutan dengan ongkos 4.000 kitapun di ajak muter-muter Malang dulu karna angkutnya kalau dari gadang ke Arjosari lumayan jauh. Sesampai di terminal kamipun langsung mencari bus yang menuju Surabaya. Kamipun langsung menaiki bus yang menuju Surabaya, kami naik bus yang ekonomi dengan tarif 12.000 perorang (harga itu agak sedikit lebih mahal dari biasanya 8.000,- sebab masih suasana Lebaran/arus balik). Sesampainya kita di Surabaya kamipun langsung menuju pasar Turi dengan mengendarai Bus Kota yang mengantar kita sampai di Stasiun Pasar Turi. Didalam bus yang mempunyai tariff 5.000 (kalau hari biasa 4.000) itu kamipun melaju menuju stasiun pasar Turi. Akhirnya kitapun sampe juga di perjalanan akhir kita di hari itu. Sebelum melanjutkan keesokan harinya. Aku dan temanku langsung mencari warung makan didepan stasiun, sambil pesan es teh dan secangkir Kopi. Setelah itu kami langsung mencari tempat istirahat di sekitar stasiun pasar Turi. Akupun tidur di latar tempat parkiran mobil dengan atap langit dan di temani suara nyamu yang berusaha mengambil darah kita.malam itu bulan menmpakan cahayanya jadi aku dan temanku ngobrol-ngobrol sampe kita tertidur.

Pagipun telah tiba akupun bersiap-siap untuk membeli tiket, karna tiket baru di buka pukul 08.30 akupun menunggu sambil nyante didepan stasiun ditemani sebuah Koran lokal jawa timur untuk mengisi kekosongan sebelum loket di buka. Jam menunjukan pukul 08.30 akupun siap-siap untuk mengantri tiket. Selang beberapa menit dapetlah giliranku untuk mendapatkan tiket kereta api yang akan membawa kita ke Bojonegoro, dengan menaiki kereta KRD Ekonomi dengan harga 3.000,- kita bisa sampe tempat tujuan kita. Keretapun berjalan tepat pukul 09.30 dari stasiun pasar Turi. Di dalam kereta akupun sempat-sempatin untuk tidur sebab perjalanan masih jauh dan capek sudah melanda kita. Tak taunya kereta sudah mendekati stasiun akhir Bojonegoro. Kamipun siap-siap untuk turun, suara speaker yang terdengar dari Stasiun Bojonegoro sudah terdengar menandakan kami bergegas untuk turun. Selesai turun aku langsung beli tiket lagi tapi kali ini yang menuju stasiun Randublatung yang tak lain adalah Kota kita dimana kita tinggal. Loket waktu itu sudah terbuka jadi aku tak usah menunggu lama untuk mendapatkan tiket Feeder yang akan membawa kita ke Randublatung, akhirnya tiket sudah di tangan dan akupun langsung masuk dan mencari temanku yang sudah menunggu di dalam.Tiket kereta Feeder seharga 4.000 itu akan membawaku dan temanku kembali pulang ke tempat tinggal kita. Kereta kita berangkat tepat pukul 13.27 akupun sudah dapat tempat yakni di pintu, sebab waktu itu hawanya panas kota Bojonegoro jadi kamipun di pintu agar mendapatkan angir semriwiiiing…

Keretapun berjalan dengan berhenti di tiap-tiap setasiun, dan tak taunya sudah memasuki Cepu yang merupakan pintu masuk menuju Provisnsi Jawa Tengah. Berarti perjalanan kita tinggal sebentar lagi sampe Randublatung dan bersiap-siap untuk mengakhiri perjalanan kita yang sangat berkesan dan banyak hal-hal baru yang bisa kita pelajari dari kehidupan kita masing-masing. Akhirnya kitapun sampai di tempat tujuan akhir kita yakni Randublatung alias rumah kita dan ada sedikit pesan dariku.
Semua yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami sebuah perubahan,
Perubahan yang datang di setiap menit bahkan di setiap detik,
Maka tak ubahnya kita harus bisa memahami arti kehidupan yang semestinya,
Alam akan membawa kita kesuatu tempat yang tak semua orang tau,
Alam juga yang akan menunjukan kita ketempat yang baru itu,
Maka kita seharusnya menjaga alam kita yang sudah tak terjaga ini,
Janganlah kau kotori alam ini atau lingkungan ini,
Karna dari alam kita hidup,
Karna alam yang menghidupi kita,
Jadi, Rawat, Jaga, lindungi, Bahkan teriakan ke telinga-telinga di sekitar kita untuk menjaga ALAM ini,
JagaTanah ini,
Jaga air ini,
Jaga Bumi ini.


Oke coy…!!!